Powered By Blogger

Rabu, 13 Januari 2010

Asia akan jadi raksasa dalam pasar otomotif 2010???



Siklus penjualan kendaraan gobal yang sudah mulai pulih sejak musim semi tahun ini diyakini akan mendapat momentum perbaikan pada awal tahun baru nanti. Hal ini diungkapkan Scotia Economic dalam laporan otomotif global terbarunya.

Perusahaan riset ekonomi internasional ini juga memaparkan bahwa pasar di negara-negara sedang berkembang, seperti China, India dan Brasil, akan memimpin di tahun depan.
Meski begitu, perusahaan yang bernaung di bawah Scotiabank ini memaparkan Amerika Serikat masih akan menjadi pasar kunci. Negara Adi Daya yang paling merasakan imbas krisis finansial ini ditaksir bisa menghasilkan penjualan mobil pada kisaran dua dijit pada 2010.

"Pasar kendaraaan dunia untuk tahun depan masih akan besar karena pemberian stimulus keuangan dari pemerintah di masing-masing negara. Perbaikan ekonomi global dan rasionalisasi tingkat suku bunga pinjaman untuk pembelian mobil sangat berperan penting," kata ekonom senior dari Scotia Economics Carlos Gomes.

Scotia Economics juga melaporkan bahwa pada tahun depan, di mana akan terjadi peningkatan akses terhadap kredit kendaraan serta pertumbuhan global sebesar tiga persen, bisa mendorong tercapainya pemulihan penjualan mobil yang anjlok dalam dua tahun terakhir.

"Tahun 2011 penjualan mobil global akan mencatat rekor baru," ucap Gomes.

Sejak Agustus lalu Scotia Economics memaparkan tren penjualan kendaraan di AS telah merangkak naik dari grafik terendah usai terciptanya pemulihan ekonomi.

"Ke depan, pembelian kendaraan akan didorong peningkatan pendapatan, pemulihan permintaan serta munculnya jenis-jenis kendaraan yang harganya lebih terjangkau," tutur Gomes.

Ditambahkan Gomes, pendapatan dari lapangan kerja sektor swasta telah mengalami kemajuan sejak April 2009. Sementara itu, klaim asuransi pengangguran dikatakan mulai menyusut dari titik terendah September 2008.

"Saat ini harga mobil bekas mulai meningkat 19 persen dari tahun sebelumnya. Kondisi ini akan mendorong rumah tangga menjual mobil tuanya dan membeli unit baru," Gomes menuturkan.

Sementara khusus Kanada, peningkatan penjualan mobil di negara ini akan sangat dipengaruhi oleh program pemusnahan kendaraan lama. Scotia Economics melaporkan bahwa program ini akan mendorong tercapainya penjualan kendaraan 2010 sekitar 1,53 juta unit, atau naik dari 1,45 juta unit tahun ini.

"Rata-rata sebanyak tujuh persen unit kendaraan di Kanada diganti setiap tahun," kometar Gomes. "Namun pada tahun ini angkanya turun jadi enam persen akibat krisis finansial global. Rumah tangga lebih memilih mempertahankan mobil tuanya daripada membeli unit baru," lanjutnya.

Tapi, Gomes menambahkan, kepercayaan konsumen mulai meningkat baru-baru ini. Jumlah peningkatan itu mencapai 50 persen dibanding angka paling terendah yang terjadi akhir 2008. "Saat ini saja banyak orang yang sudah berani kembali ke dealer," ungkapnya.

Asia Menjadi Raksasa

Menurut proyeksi Scotia Economics China akan menjadi pasar kendaraan terbesar di dunia pada tahun ini, melampaui prestasi AS yang tak goyang dalam beberapa dekade terakhir.

Penjualan kendaraan di China yang melonjak hingga 40 persen menjadi 7,3 juta unit pada 2009 tidak terlepas dari peran pemerintah lokal.

Pemberian insentif berupa pengurangan pajak penjualan dari 10 persen menjadi lima persen bagi mobil hemat bahan bakar di bawah kapasitas mesin 1.6-liter, diakui menjadi pemicu meroketnya penjualan mobil baru di China.

Selain masih akan dipertahankannya program insentif tersebut, peningkatan program pendapatan rumah tangga di China diyakini akan mendorong pertumbuhan permintaan kendaraan sebanyak 20 persen menjadi 9 juta unit pada 2010.

Di India, penjualan mobil pada tahun ini akan mencatat 1,4 juta unit. Pencapaian ini terealisasi setelah pendulum ekonomi India bergerak cepat sejak awal semester kedua 2009. Di samping itu, pertumbuhan pendapatan nasional India yang menguat sejak awal 2008 dan ketersediaan kredit manjadi tolak ukur melesatnya pertumbuhan pasar India pada tahun ini.

Secara historis, sekitar 80 persen pembelian kendaraan baru di India dilakukan secara kredit. Namun akibat krisis keuangan permintaan keredit untuk kendaraan di India menurun selama 2009.

"Sumber pembiayaan kredit mobil sudah mulai mengalir lagi dalam beberapa bulan terakhir, dibarengi penurunan tingkat suku bunga. Pertumbuhan ini jumlahnya mencapai 75 persen dari keseluruhan volume di India," ucap Gomes menyimpulkan.

"Prospek meraih keuntungan penjualan di India kini telah mendorong manufaktur besar internasional meningkatkan investasi mereka di India," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu, Mohon kritik dan saran


ShoutMix chat widget